Setiap Hurufnya Harus Baik

Thursday, July 14, 2016

Cara Ngumpulin Modal Usaha Tanpa Modal di Era Digital


Menjadi seorang businesswoman adalah cita-cita saya dari jaman kuliah, sebenernya gak mau kerja, jujur emang gak minat kerja lama-lama karena saya mikirnya jangka panjang, kelak nanti kalau udah jadi ibu gak mau ninggalin anak-anak di rumah sama pengasuh. Saya juga pengen jadi wanita yang mandiri, yang gak harus selalu bergantung sama penghasilan suami, misal mau belanja, atau wisata kuliner saya bisa pakai uang sendiri, gak harus pakai uang bulanan dari suami, jadi menurut saya menjadi businesswoman adalah solusi yang tepat untuk masa depan anak dan juga untuk memenuhi hobi makan saya, hehe,,

Saya sebenernya pengen punya usaha kuliner atau rumah makan, tapi ada kendala klasik yaitu modal uang alias capital. Bisa aja sih saya bikin proposal dan menawarkan kepada investor, tapi nanti dulu deh, untuk tahap awal, saya maunya pakai uang sendiri, kalau untuk pengembangan boleh lah cari investor, kalau untuk cari modal dengan kredit ke bank, kayaknya saya belum bisa, soalnya saya kerja di kantor yang baru ini baru 1 bulan, hehe,, jadi kayaknya belum bisa dapat trust dari bank, so, saya berusaha untuk ngumpulin modal sendiri. Gimana caranya?

Cara mengumpulkan modal tanpa modal 

Cara pertama, saya kerja, jadi tujuan saya kerja itu ya untuk ngumpulin modal, sambil nyambi bisnis kecil-kecilan juga, sebagian dari gaji ditabung, kalau modalnya udah cukup ya saya berhenti kerja, hehe.. atau kalau bisa saya masih kerja disitu tapi jadi investor, bukan jadi pegawainya,,

Cara kedua, saya cari lomba-lomba di internet, entah itu lomba nulis blog, lomba foto, lomba bikin artikel bahkan lomba ide bisnis yang gratis pasti saya ikutin kalau sempet.. Hadiahnya ya untuk modal usaha tentu saja, hehe untuk cara kedua ini, harus punya tools, apa toolsnya? ya Internet Ultra Cepat dong, walaupun tanpa modal, ya kan gak mungkin modal dengkul doang, kalau internetnya lola alias loading lama, duh kapan dapet infonya, yang ada malah bikin semangat jadi drop, itu sih yang sering saya rasain kalau internet lola, hehe


Nah, kalau sekarang ini modalnya masih belum mencukupi, karena untuk usaha kuliner apalagi warung makan itu modalnya lumayan besar di sewa tempat, untuk bisa punya gerobak yang bisa mobile juga belum cukup. Usaha kuliner itu salah satu kuncinya adalah lokasi yang strategis, pernah sih dulu coba jualan di rumah, tapi karena jualannya di garasi rumah sendiri dan di komplek perumahan, jadi jualannya kurang sukses, yang ada capek bolak-balik ke pasar hampir tiap hari buat belanja bahan masakan, yaudah deh gulung tikar, waktu itu juga karena saya masih kuliah, jadi masih ribet bagi waktunya.

Internet gak hanya mendukung saya untuk ngumpulin modal, tapi juga untuk promosi.
Sekarang ini jamannya udah digital, promosi pakai brosur udah gak efektif, terbukti dari pengalaman sendiri, saya broadcast ke beberapa temen lewat medsos, itu yang beli banyak, minimal 1 orang per hari, tapi saya juga sebar brosur ke rumah-rumah tetangga, sampai sekarang belum ada yang beli, hehe,, jadi mending ke depannya alokasiin anggaran untuk beli Internet Ultra Cepat daripada cetak brosur. Bisnis pastinya harus penuh perhitungan soal keuangan, mana yang kurang efektif bisa dipangkas buat menghemat anggaran, hehe.. Sebagai pebisnis juga kita harus terus update informasi yang ada di dunia, bukan hanya soal perkembangan bisnis dan ekonominya, tapi juga tentang permasalahan yang lain, karena kadang kita bisa dapet inspirasi ide bisnis baru dari berita yang ada di media, contohnya di Channel News Asia. kita bisa tahu berita tentang kejadian dan perkembangan Asia secara umum, dan kalau kita mau jadi pengusaha yang go internasional, kita wajib dulu kenal target pasarnya dan media akan sangat membantu kita untuk itu, untuk mendapatkan akses informasi yang mendukung bisnis kita juga pastinya harus didukung banget sama Internet Ultra Cepat, karena kalau lambat, perkembangan bisnisnya juga jadi lambat,, ingat sekarang eranya udah digital, apa-apa serba digital, marketing, produksi, survey pasar, dll semuanya akan efektif kalau didukung secara digital, jadi harus direncanakan dari sekarang untuk punya bisnis yang berbasis digital supaya semuanya bisa berjalan serba cepat, efektif, efisien.

Tujuan saya ikut lomba ini juga untuk menambah modal usaha, sekarang usahanya masih sambilan, belum ke usaha sebenernya, itu tadi saya pengennya usaha kuliner. Kalau saya beruntung bisa menang di lomba blog ini dan dapat 7 juta, uangnya buat memulai usaha sesungguhnya, untuk awal start up ini sebenernya butuh sekitar 10 jutaan, untuk punya armada gerobak yang bisa berjalan alias mobile, untuk produksi, packaging, marketing, dll. Saya udah punya planning akan jadi apa ini bisnis ke depan, kalau awalnya cuma jualan lewat gerobak kecil, saya pengen punya warung makan / resto kecil-kecilan yang kapasitasnya untuk 100an orang, abis itu makin luas bisa 200 orang, kalau di satu tempat sukses, pengennya buka cabang di tempat lain. Target pasarnya itu mahasiswa, kenapa? karena mahasiswa pasti butuh makan yang murah, enak dan sehat, dan kalau bisa tempatnya ada fasilitas internet gratisan, pastinya didukung sama Internet Ultra Cepat biar mereka makin betah, soalnya saya pernah ngerasain juga jadi mahasiswa yg maunya Internet Ultra Cepat, hehe,,

Saya pengen bikin dulu usaha di 1 kampus, kalau sukses Insya Allah buka cabang di setiap kampus, bisnis ini diharapkan bisa jadi solusi buat mahasiswa-mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan pokoknya yaitu makan, dimana mereka bisa makan enak dan kenyang, harganya sesuai dengan masing-masing kantong plus ada fasilitas Internet Ultra Cepat gratisan, dijamin para mahasiswa betah nongkrong di tempat makan, hehe,, tapi itu nanti, karena butuh modal yang lumayan, mungkin setelah 6 bulan - 1 tahun bisnis ini berjalan, maka dari itu, saya berharap uang hadiah dari lomba ini bisa jadi modal dasar buat saya membangun bisnis yang besar. Kalau Pak Hendy Setiono butuh modal 4 juta untuk awal usaha kebeb Baba Rafinya dan sekarang usahanya maju dengan untung milyaran rupiah, saya juga pengen seperti itu, Alokasi anggarannya tentu akan banyak untuk biaya digitalisasi usaha, karena seperti yang udah dijelaskan di atas, sekarang udah jamannya era digital, semua hal yang mendukung usaha harus digitalisasi, hehe..



Untuk awal start up, saya pengen punya toko model gini, biar bisa mobile kemana-mana, hehe, supaya saya bisa jualan di event-event umum dan mahasiswa dengan mudah.


Nah setelah usaha gerobakan sukses, pengennya punya tempat makan yang asik buat mahasiswa nongkrong, kurang lebih kayak gambar di atas, enaknya sih lesehan plus ada colokan listrik,, hehe

Usaha kuliner itu kan biasanya suka menghasilkan sampah dari kemasan ya, saya pengen usaha saya nanti minim waste kalau bisa zero waste, saya udah punya konsepnya, sebenernya saya udah geregetan pengen jalanin bisnisnya, tapi ya gimana harus sabar ngumpulin modalnya dulu, kalau lomba ini menang pastinya akan mempercepat saya untuk mewujudkan bisnis dan impian saya itu, :D

Mudah-mudahan saya beruntung dan berharap bisnis ini bisa jadi solusi pangan masyarakat secara umum yah, itu aja sih..

Jadi kesimpulannya bagaimana digital bisa membantu bisnis saya itu caranya banyak, dan sangat membantu, mulai dari ngumpulin modal yaitu dengan cara ikut lomba gratisan, kalau menang uangnya buat nambahin modal, lalu buat riset pasar, semua informasi bisa kita dapat dari internet, kita cuma perlu baca-baca berita di media, kita juga harus upgrade terus wawasan dengan baca berita di media Internasional, contohnya Channel News Asia , untuk marketing juga akan lebih efektif kalau digital, cukup update status di media sosial orderan pasti banyak datang, sudah terbukti dibanding sebar-sebar brosur, apalagi kalau udah punya website sendiri, order juga sekarang udah digital, kita bisa pakai software khusus yang bisa menangani orderan setiap hari, mulai dari stok, jumlah yang terjual, harga, dll sampai langsung laporan keuangannya dengan mudah dibikin secara digital, gausah repot-repot ngitung manual.. So, kalau bisnis masih manual, segera digitalisasikan, tentunya harus didukung dengan Internet Ultra Cepat supaya lebih optimal, soalnya kalau service kita lama dan lambat, customer juga gak suka, sekarang semua orang suka dengan hal yang serba cepat. Right?


Kalau menurutmu postingan ini bermanfaat, silakan disebar.. Terimakasih :)

3 comments:

  1. Kalau aku, aku jualan layangan, soalnya aku kan anak alay (bukan lebay ya ?) alay itu anak layangan (tapi nggak suka nongkrong di pinggir jalan) pokonya alaayyyy banget...hehehehehe...

    ReplyDelete
  2. Ahmed Mustapha Hassan Finance saat ini berinvestasi dalam proyek sampai $ 150,000,000.00.Kami berinvestasi dalam memulai proyek, pekerjaan bisnis, pengembangan bisnis, proyek jangka panjang. Proyek web yang menarik di bidang layanan TI, layanan outsourcing, desain, akan mempertimbangkan semua proposal jika model bisnis, rencana bisnis, presentasi proyek yang jelas disampaikan ke bisnis investasi, proyek inovatif dan menguntungkan dengan struktur transaksi yang transparan. Awalnya saya sedang mempertimbangkan proyek digital.

    Diterima untuk dipertimbangkan: sebuah proyek dengan gagasan orisinil atau hanya ceruk baru yang muncul di pasar Bisnis dan kemungkinan keuntungan dari analog yang ada, keuntungan yang jelas dari analog lain, jika ada di pasar luar negeri.
    Daerah ini tidak penting. Payback period dari 1 sampai 25 tahun.

    Besarnya investasi dan syarat kerja sama ditentukan secara terpisah dalam setiap kasus.
    Kami hanya menghubungi klien dengan rencana bisnis yang menarik ..

    Anda bisa menghubungi saya melalui e-mail: amh_finance@outlook.com

    ReplyDelete

© Jurnal Haifa, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena